Akses cepat:

Langsung ke konten (Alt 1) Langsung ke menu utama (Alt 2)

Tinggal di Jerman
Tata Krama Bertamu di Jerman

© Colourbox.de
© Colourbox.de

Salah satu pengalaman menarik saat merantau di negeri orang adalah berkunjung ke rumah warga setempat. Akan banyak ditemui hal-hal unik berbeda dengan etika bertamu yang dikenal di tanah air. 

 
Beberapa hal yang harus diperhatikan saat bertamu ke rumah orang Jerman adalah :
 

1. Alas Kaki

Kebiasaan orang Jerman saat bertamu adalah tidak melepas sepatu. Namun, apabila tuan rumah memintanya, maka mereka akan melepas alas kakinya. Kebiasaan mereka itu membuat mereka juga memberlakukan hal yang sama terhadap tamunya. Mereka akan meminta kita untuk tetap memakai alas kaki di dalam rumah. Meskipun demikian, sebagai bentuk sopan santun, kita bisa bertanya terlebih dahulu saat dibukakan pintu, apakah diperlukan untuk melepas sepatu. Jika memang ada yang meminta untuk membukanya, biasanya mereka sudah menyediakan sandal rumah (Hausschuhe) untuk dipakai di dalam rumah.
 

2. Janji dan Waktu 

Amatlah penting untuk membuat janji (der Termin) terlebih dahulu apabila kita akan bertandang ke rumah orang Jerman. Sebaiknya tidak datang tanpa memberi kabar sebelumnya, apalagi jika kita datang saat waktu tenang (die Ruhezeit), yaitu pada saat jam makan dan istirahat. Apabila kita menerima undangan, maka kita perlu memberikan konfirmasi kehadiran (die Rückmeldung). Sebaiknya juga tidak datang sebelum waktu yang ditentukan agar tidak menganggu persiapan tuan rumah. Kita bisa datang beberapa menit melebihi dari waktu yang telah disepakati, tetapi tentunya diusahakan tidak terlalu terlambat. Jika akan hadir terlambat, maka sebaiknya memberi kabar terlebih dahulu kepada tuan rumah.
 

3. Buah Tangan

Kita bisa membawa kudapan Indonesia jika kita datang ke acara undangan (minum teh, makan siang). Bisa juga membawa bunga pada acara tertentu, namun hal ini tidak menjadi sebuah keharusan.
 

4. Makan dan Minum

Ada banyak jenis undangan dari orang Jerman, diantaranya seperti undangan makan malam, undangan makan siang, acara ulang tahun anak, acara barbeque di musim panas dan lain sebagainya. Makanan yang disajikan tentunya juga bermacam-macam, tergantung waktunya. Bila undangan di pagi hari maka jenis makanan yang dihidangkan pun ada beberapa jenis roti, selai, teh, susu, dan kopi. Di sore hari atau untuk acara barbeque, biasanya tersedia daging, bermacam-macam salad, seperti salad sayur, salad kentang, dan kue-kue. Sedangkan undangan makan malam, biasanya disajikan menu khas Jerman, seperti ayam panggang dan salad. Tetapi, kita juga bisa memberi tahu sebelumnya apabila kita tidak mengonsumsi daging atau vegetarian. Kita juga boleh bertanya, minuman jenis apa yang ditawarkan, bahkan kita bisa menolak jika memang tidak meminumnya, misalkan minuman mengandung alkohol. Selain itu, jika kita membawa anak, saat akan menawarkan makanan, biasanya mereka juga akan bertanya terlebih dahulu, apakah anak kita bisa memakan makanan yang tersedia. Sedangkan jika kita berkunjung tanpa undangan, saat tuan rumah menawarkan makanan dan minuman, sebaiknya kita menerimanya, tidak perlu bilang ‘jangan repot-repot’ seperti di Indonesia.
 

5. Kata-kata Sopan

Sama seperti Indonesia, budaya Jerman juga memiliki tata krama dalam pergaulan. Jika ditawarkan makanan dan minuman, ucapkan ‘ja, bitte’ atau 'ja, gerne' bila Anda menginginkannya. Sedangkan saat kita selesai menikmati kudapan/hidangan yang disajikan, mereka biasanya akan menanyakan pendapat mengenai hidangan yang telah disajikan, kita bisa menjawabnya dengan kata ‘Danke, gut’  atau 'vielen Dank' yang berarti terima kasih. Tidak lupa juga kata ‘Entschuldigung’ jika perlu mengucapkan permisi dan maaf.
 

6. Durasi

Kita boleh pamit saat memang sudah ingin pulang, tidak harus menunggu tamu lain untuk pulang bersama. Demikian pula jika kita memang bertamu sendirian. Tidak perlu berlama-lama untuk hadir di sebuah undangan di Jerman.


Kembali ke LAJUMAN
 

Top