Semsar Siahaan


Tidak seperti karya-karya para perupa yang terhubung dengan LEKRA yang kebanyakan berfokus pada satu objek atau adegan, lukisan-lukisan Semsar lebih dekat dengan praktik seni lukis realisme sosial yang ditemukan di Eropa Timur, yang kerap menggabungkan banyak peristiwa ke dalam satu bidang gambar.

Potret diri Semsar sering kali hadir dalam berbagai bentuk figur, atau bahkan menjadi titik sentral dalam lukisan-lukisannya. Dalam karya ini, wajah sang seniman setidaknya hadir dalam tiga sosok; sosok yang meneteskan air mata dan mengenakan mahkota bunga dari kawat berduri, pelukis yang menenteng boneka ventriloquist, dan jelmaan teriakan suara hati dalam gumul asap berwarna biru.

Pagar besi dengan ujung tajam adalah citraan yang sering muncul dalam lukisan cat minyak Semsar, kemungkinan ada hubungannya dengan metafora 'taman indah berpagar' yang ia ungkapkan dalam kredonya. Apakah boneka ventriloquist itu adalah jelmaan dari rakyat, atau bahkan seniman, yang dikontrol oleh yang berkuasa?

 

Tentang Seniman

Pelukis sekaligus aktivis Semsar Siahaan pernah belajar menggambar di Belgrade, melukis San Francisco Art Institute, sebelum diberhentikan dari jurusan Patung ITB pada 1981 karena karyanya Oleh-oleh dari Desa, II. Karya peristiwa Semsar tsb melibatkan pembakaran patung dosennya Sunaryo yang dianggap Semsar telah mengeksploitasi kebudayaan Papua. Sepanjang hidupnya, Semsar menentang beragam ketidakadilan dan pembelengguan ekspresi, baik melalui karya maupun aktivismenya. Pada 1988, ia ikut mendirikan LSM Infight yang mencatat dan menyuarkan pelanggaran HAM pemerintahan Orde Baru pada dunia.