Henk Ngantung (l. 1921, Manado; m. 1991, Jakarta)

Tiga Gadis Minahasa, 1949

Cat minyak di atas kanvas
67 x 87 cm
Koleksi Galeri Nasional Indonesia



Besek, atau wadah-wadah anyaman bambu, di atas kepala para gadis cilik yang berjalan tanpa alas kaki ini segera mengarahkan ingatan kita pada situasi sehari-hari di pedesaan. Demikian juga corak warna lukisan ini secara umum. Namun, gaun-gaun terusan yang mereka kenakan bisa jadi akan membuat kita ragu. Menuju pasar kah ketiga gadis cilik ini? Atau pulang?

Henk dikenal untuk garis-garis dan guratan-guratan warnanya yang tegas, cenderung besar, dan meyakinkan—sebab kalau kita dekati, warna dalam kanvasnya kebanyakan berasal dari satu kali sapuan kuas saja. 

 

Tentang Seniman

Mulai berkarya dari sebelum masa perjuangan kemerdekaan, lukisannya Sang Pemanah pernah dipajang di teras rumah Sukarno di Jalan Pegangsaan Timur dan di hadapan karya inilah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan. Pada 1946, Henk ikut mendirikan Gelanggang Seniman Merdeka yang menghimpun para seniman Angkatan 45. Pada 1957, Henk menjabat sebagai anggota Dewan Nasional serta aktif dalam Lekra dan Lesrupa. Ia sempat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sampai akhirnya dicabut karena karena pemberantasan PKI.

Informasi selengkapnya tentang: