Oesman Effendi (l. 1919, Padang; m. 1985, Jakarta)

Kampung, 1967

Cat air di atas kertas
51 x 66 cm
Koleksi Galeri Nasional Indonesia


Seri lukisan Kampung menampilkan ciri khas Oesman Effendi dalam melukis, yakni penyederhanaan dan penyusunan bentuk. Penyederhanaan ini juga muncul dalam sprektrum kekaryaan OE yang luas, mulai dari lukisan cat minyak, linocut, tinta cina. Objek-objek dalam karya OE seringkali berangkat dari benda atau pemandangan yang ia temui sehari-hari, lalu detailnya disederhanakan menjadi ungkapan-ungkapan kesan rupa. Pemandangan kampung dalam dua lukisan ini diolah menjadi bidang warna dan komposisi garis yang membentuk sejumlah segitiga. Suasana dibangun melalui kontras antara garis tebal berwarna hijau tua dengan warna-warna cerah pada latar.

Penyederhanaan dan penyusunan bentuk di kanvas merupakan upaya OE untuk menciptakan dunianya sendiri, dengan menyelami alam dan merasakan dirinya sebagai bagian dari lingkungan. Dalam obituarinya untuk OE, Danarto menulis bahwa OE sering membicarakan tasawuf dan menganggap karyanya sebagai ibadah. Walaupun pernyataan ini kemudian ambivalen —ia beberapa kali mengelaknya, tapi pada sejumlah kesempatan lain mengamininya. Dalam artian sederhana, tasawuf adalah kehendak memperbaiki budi dan membersihkan batin, yang selaras dengan ungkapan-ungkapan OE di atas kanvas.

 

Tentang Seniman

Oesman Effendi lebih dikenal lewat inisialnya, OE, baik dalam tanda tangan karyanya maupun ulasan atau kritik di media massa. Karya rupanya beredar luas di masyarakat. Bersama Abdulsalam, ia merancang edisi pertama uang Republik Indonesia. Pengalamannya menjadi anggota Seniman Indonesia Muda dan Gabungan Pelukis Indonesia, disadur ke dalam kurikulum seni rupa di LPKJ menjadi metode belajar semodel pesantren, dimana murid belajar dari gurunya secara langsung tanpa keterikatan ruang dan waktu.

Informasi selengkapnya tentang: