Edisi Ketiga: "Kurasi Menjadi Karya"
17 Juli 2020
Edisi seminar daring kali ini akan mengeksplorasi cara-cara memanfaatkan tulisan fiksi dan non-fiksi untuk mengkomunikasikan koleksi budaya milik institusi GLAM.
Seluk beluk Sistine Chapel yang dideskripsikan dengan begitu detail dalam novel Dan Brown, perjalanan perjuangan Pangeran Diponegoro dalam buku sejarah, hingga coffee table book yang berisi kompilasi karya-karya Van Gogh; buku bisa menjadi jendela yang membuka imajinasi pembacanya untuk dapat melihat koleksi galeri, perpustakaan, pameran seni, museum, dan badan arsip dengan cara yang menyenangkan.
Dengan kolaborasi yang tepat, buku bisa menjadi saluran distribusi informasi, promosi, dan monetisasi baru bagi institusi GLAM.
Bagaimana koleksi-koleksi museum ataupun galeri seni bisa dituangkan dalam kisah fiksi ataupun tulisan non-fiksi? Apa saja yang harus diperhatikan ketika penulisan? Seperti apa seluk beluk penerbitan buku itu sendiri? Temukan jawabannya di seminar daring Retas Budaya “Kurasi jadi Karya”!
Paulus Eko Nugroho - Presentasi - 17 Juli 2020
↩ kembali ke semua Online-Seminar
Seluk beluk Sistine Chapel yang dideskripsikan dengan begitu detail dalam novel Dan Brown, perjalanan perjuangan Pangeran Diponegoro dalam buku sejarah, hingga coffee table book yang berisi kompilasi karya-karya Van Gogh; buku bisa menjadi jendela yang membuka imajinasi pembacanya untuk dapat melihat koleksi galeri, perpustakaan, pameran seni, museum, dan badan arsip dengan cara yang menyenangkan.
Dengan kolaborasi yang tepat, buku bisa menjadi saluran distribusi informasi, promosi, dan monetisasi baru bagi institusi GLAM.
Bagaimana koleksi-koleksi museum ataupun galeri seni bisa dituangkan dalam kisah fiksi ataupun tulisan non-fiksi? Apa saja yang harus diperhatikan ketika penulisan? Seperti apa seluk beluk penerbitan buku itu sendiri? Temukan jawabannya di seminar daring Retas Budaya “Kurasi jadi Karya”!
Paulus Eko Nugroho - Presentasi - 17 Juli 2020
↩ kembali ke semua Online-Seminar