Dina Octavia Eirumkuy

Dina Octavia Eirumkuy: Juru Masak © © Dina Octavia Eirumkuy Dina Octavia Eirumkuy: Juru Masak © Dina Octavia Eirumkuy
Profesi: juru masak


1. Mengapa Anda memutuskan untuk melakukan Ausbildung ini?

Selain karena rasa penasaran dalam dunia kuliner yang merupakan suatu hal yang baru bagi saya, saya ingin mencari pengalaman bekerja di luar negeri. Tentunya hal ini sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemampuan bahasa Jerman. Saya juga tertarik untuk melakukan Ausbildung dibidang ini karena saya ingin mengembangkan diri dan membangun daerah asal saya (Maluku) nantinya dalam bidang kuliner dan pariwisata, mengingat besarnya potensi yang dimiliki.
 
2. Bagaimana Anda mempersiapkannya? Dan bagaimana proses aplikasi lamarannya?

Setelah menyelesaikan studi S1 Pendidikan Bahasa Jerman di Universitas Pattimura Ambon, saya tertarik untuk mencoba sesuatu yang baru melalui Ausbildung ini. Pada waktu itu, ada agen yang datang ke kampus saya dan memperkenalkan program Ausbildung. Selain harus mempersiapkan mental, mengingat budaya dan atmosfer kerja yang berbeda dengan Indonesia, memiliki kemampuan bahasa Jerman juga sangat penting untuk memudahkan komunikasi dalam bekerja maupun saat belajar di sekolah.

Dalam proses melamar Ausbildung ini sendiri, saya dibantu oleh agen untuk mendapatkan perusahaan (Arbeitgeber). Setelah mendapatkan kontrak kerja magang atau Ausbildung untuk tiga tahun, saya dengan segera membuat janji temu di Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta untuk proses pengajuan visa. Setelah permohonan visa saya disetujui, saya pun mempersiapkan diri untuk hari keberangkatan. Perusahaan menanggung terlebih dahulu biaya tiket keberangkatan dan nantinya akan dipotong dari gaji kita setiap bulannya.
 
3. Kemampuan personal dan kemampuan profesional apa menurut Anda penting untuk pekerjaan ini?

Menurut saya, kemampuan bahasa Jerman minimal hingga tingkat B1 memiliki peran penting untuk melanjutkan studi, bekerja, maupun mengikuti program Ausbildung di Jerman. Selain itu, kemampuan beradaptasi, ketekunan, kemampuan bekerja sama juga penting, mengingat Jerman memiliki budaya yang berbeda dengan Indonesia. Untuk profesi juru masak sendiri, dibutuhkan pengetahuan dasar mengenai gastronomi atau tata boga, khususnya dari negara Jerman. Selain itu semua, kecepatan dalam bekerja juga sangat dituntut dalam bidang ini, mengingat kenyamanan dan kepuasan pelanggan merupakan hal yang harus diutamakan.
 
4. Jenis tugas apa saja yang menjadi tanggung jawab Anda di hotel?

Saya bertugas di dapur, menyiapkan prasmanan untuk sarapan para tamu hotel, menjaganya sampai waktu sarapan selesai dan kemudian membereskannya. Setiap hari, saya bekerja selama 8 jam, mulai dari pukul 06.00 – 14.30. Saya juga sering kali ditempatkan di bagian pelayanan di mana saya bertugas sebagai pelayan yang harus membawa pesanan dan berkomunikasi dengan tamu. Selain memiliki keahlian memasak, seorang juru masak juga harus menjaga dan memperhatikan kebersihan diri dan tempat kerja. Selain itu, diperlukan tanggung jawab dalam mendata jumlah ketersediaan bahan makanan dan memesannya sesuai dengan jumlah kebutuhan tamu hotel.
 
5. Tugas apa yang paling menyenangkan untuk Anda? Mengapa?

Tugas yang menurut saya paling menyenangkan adalah ketika bekerja di bagian pelayanan, di mana saya memiliki banyak kesempatan untuk dapat berkomunikasi langsung dengan para tamu. Ketika para tamu merasa puas dengan pelayanan yang kita berikan, saya pun merasakan senang.
 
6. Apa yang Anda pelajari di sekolah vokasi atau Berufsschule? Seberapa sering Anda pergi ke sana?

Jika di perusahaan kita banyak menghabiskan waktu untuk praktik, di Berufsschule kita lebih fokus pada teori. Berbagai macam tata cara ketika berada di dapur, contohnya mencuci tangan, teknik penggunaan pisau, mengetahui kandungan gizi pada bahan makanan, hingga apa saja hal penting untuk menjadi seorang juru masak akan dipelajari. Berufsschule Landkreis Rostock (LRO) mengharuskan kami untuk mengikuti pelajaran di sekolah selama Senin hingga Jumat setelah dua minggu bekerja di perusahaan masing – masing.
 
7. Apakah Anda memiliki tips untuk orang Indonesia yang tertarik dengan Ausbildung ini?
  • Kerja keras dan pantang menyerah sangat saya sarankan untuk teman–teman yang tertarik mengikuti Ausbildung. Selalu ada jalan bagi mereka yang ingin belajar dan bekerja keras.
  • Latihan bahasa Jerman, baik melalui kursus maupun secara otodidak melalui kanal YouTube atau media lainnya.
  • Untuk teman – teman yang merasa kemampuan bahasa Jermannya belum terlalu bagus, dapat mengikuti program Au-pair terlebih dulu selama setahun untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jerman dan kemudian dilanjutkan dengan Ausbildung.
  • Kalian dapat menggunakan jasa agen untuk membantu proses melamar tempat Ausbildung. Namun, kalian juga bisa mencobanya sendiri dengan mencari informasi mengenai Ausbildung melalui internet. 

8. Apakah rencana pekerjaan Anda nantinya setelah Ausbildung?

Setelah tiga tahun mengikuti Ausbildung sebagai juru masak, saya berencana untuk melanjutkan lagi satu tahun tambahan Ausbildung sebagai tenaga ahli perhotelan (Hotelfachfrau). Dengan demikian, saya dapat memperoleh dua sertifikat untuk dua bidang profesi yang saya jalani. Setelah itu saya berencana untuk bekerja selama beberapa tahun di hotel tempat saya Ausbildung saat ini, sebelum saya kembali ke Indonesia dan membangun usaha saya sendiri di sana nantinya.