Kustiyah (l.1935, Probolinggo; m. 2012, Yogyakarta)

Tiga Domba, 1963

Cat minyak di atas kanvas
Koleksi Galeri Nasional Indonesia


Dalam lukisan ini, kita dapat melihat pengaruh lingkungan ASRI, sanggar Pelukis Rakyat, dan Pelukis Indonesia dalam kekaryaaan Kustiyah. Sejalan dengan semangat zaman masa itu, Kustiyah menggunakan seni sebagai cara mengedepankan sikap kerakyatannya. Kali ini dalam bentuk gambaran tiga kambing yang sedang memamah. Judul lukisannya sendiri, Tiga Domba, membuka ruang tafsir yang luas. Dalam tradisi agama-agama Abrahamik, domba kerap dikisahkan sebagai simbol atas sesuatu yang harus diselamatkan atau dikorbankan. Dalam keseharian di Indonesia, kambing identik dengan ekonomi perdesaan, yang dalam konteks lukisan ini bisa dibaca sebagai simbol cita-cita masyarakat yang sebenarnya sederhana namun sering dikesampingkan oleh penguasa sampai harus menunggu sisa-sisa pembagian.

 

Tentang Seniman

Kustiyah dalam kesehariannya dikenal sebagai pribadi yang lembut, kontras dengan seni lukisnya. Karya-karyanya dominan dengan garis tajam dan sapuan warna yang kasar. Melalui pendekatan artistiknya yang khas, perempuan kelahiran Probolinggo ini melukiskan lingkungan hidup di sekitarnya, mengubah pemandangan alam yang familiar dan bersahaja menjadi ungkapan rupa yang bergejolak dan penuh energi. Perjalanan Kustiyah sebagai pelukis bermula dari ASRI, Sanggar Pelukis Rakyat, serta Pelukis Indonesia.

Informasi selengkapnya tentang: