Indonesia
Pre-Jury

Elviza Diana tinggal di Kota Jambi. Dia memulai karier sebagai penulis sejak tahun 2007 dan sejak saat itu banyak meliput perihal isu-isu masyarakat adat, keanekaragaman hayati, perubahan iklim dan pengelolaan sumber daya alam dan dampaknya secara ekologis, sosial, budaya dan politik, serta perubahan iklim. Elviza pernah mendapatkan penghargaan diantaranya karya jurnalis terbaik tentang perlindungan anak versi AJI Jakarta dan UNICEF, penerima beasiswa liputan dalam tema masyarakat adat, perubahan iklim, konflik tenurial, keberagaman, energi terbarukan, kejahatan lingkungan, perempuan dan pengelolaan lingkungan serta jurnalis berbasis data baik skala nasional dan Asia Tenggara. Saat ini, dia aktif menulis untuk Mongabay Indonesia. Selain menulis dia juga sedang mendalami dunia fotografi dan video dokumenter. Elviza pernah mendapatkan penghargaan dokumenter terbaik tentang satwa yang ditayangkan di kantor berita Jerman Deutsche Welle.

Biasa dipanggil Lukman, penggemar olahraga, khususnya Sepakbola, dikenal sangat jeli, detail, dan teliti dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari di Taman Pintar Yogyakarta. Berkeseharian sebagai Analis Program dan Kegiatan, telah bergabung sejak peletakan batu pertama Taman Pintar Yogyakarta. Taman Pintar Yogyakarta merupakan sebuah pusat ilmu pengetahuan atau “Science Center” di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Yogyakarta, dibangun di kawasan  strategis yaitu berada pada lingkup area titik nol kilometer kota Yogyakarta (ujung jalan Malioboro). Saat ini, Taman Pintar Yogyakarta memiliki 10 wahana, 64 zona, dan 1.470 unit alat peraga interaktif.
 
Taman Pintar Yogyakarta telah cukup lama terlibat dalam kegiatan Science Film Festival yang diprakarsai oleh Goethe-Institut di Indonesia. Lukman Yoga sangat optimis bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan dengan cara mencerdaskan dan menyenangkan, salah satunya melalui Science Film Festival, sekaligus menjadi pendorong efektif bagi kemajuan seluruh masyarakat Indonesia.

Muhammad Rivian Ramadhani adalah seorang siswa berprestasi di SMA Negeri 10 Samarinda, yang dikenal sebagai pribadi aktif dan penuh semangat. Di luar kesibukan akademis, Rivian memiliki hasrat mendalam terhadap dunia perfilman. Hal ini terbukti dari karya kreatifnya, dengan menulis dan menyutradarai tiga film pendek yang telah menarik perhatian banyak orang. Selain itu, Rivian adalah seorang penikmat film sejati. Ia telah menonton ratusan judul film dari berbagai genre dan negara, dan dengan antusiasme yang sama, ia sering berbagi ulasan serta pandangannya melalui akun media sosialnya.

Okky Teguh Ariyanto telah menjadi seorang guru sejak tahun 2010. Dalam perjalanannya, ia aktif membangun jejaring, baik di dalam maupun di luar negeri, untuk mengikutsertakan murid-muridnya di dalam berbagai kegiatan kerja sama dan kompetisi.
 
Melalui kolaborasinya dengan dengan pihak lain, Okky pernah mengadakan Science Day bersama influencer di bidang edukasi dan kegiatan sosial berupa donasi makanan bersama influencer lain dan platform kitabisa.com di Bogor. Selain itu, Okky menyelenggarakan pagelaran sekolah di Galeri Indonesia Kaya, menampilkan karya-karya tradisional di hadapan pengunjung. Di sekolah, dengan menggandeng komunitas penggemar board game, Okky merancang permainan board game untuk digunakan sebagai sarana belajar di dalam kelas. Di tingkat internasional, Okky memimpin proyek kerja sama antarkelas dan antarnegara dengan mengikutsertakan siswa-siwanya berkarya pada program amal Student Rebuild yang digagas Bezos Family Foundation. Sebagai pembina kompetisi, Okky membimbing siswa-siswa peserta lomba menulis artikel di Pulitzer Center dan lomba infografik di British Council. Sejak tahun 2011, Okky telah berkolaborasi dengan Science Film Festival untuk mengadakan pemutaran film di sekolah. Ia merasa terhormat atas kesempatan untuk menjadi juri Science Film Festival pada penyelenggaraan tahun 2024.

Lahir di Jakarta pada 3 Maret 2014, Syazana Kirana Amal yang akrab disapa Kin saat ini duduk di kelas 4 Sekolah Dasar Karakter di Tapos, Depok, Jawa Barat. Diperkenalkan kepada dunia musik sejak usia tiga tahun, Kin saat ini menunjukkan minat besar dalam bermain piano. Kin juga telah menunjukkan kemampuannya di bidang bahasa, suatu kemampuan yang penting pada masa ini, dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris serta tengah mempelajari bahasa Jerman. Tumbuh sebagai anak yang ekspresif dan kreatif, Kin senantiasa menemukan berbagai cara untuk menyalurkan bakatnya. Di samping terampil bermain piano, Kin juga gemar menggambar dan menulis cerita pendek. Sebagai anak yang senang bersosialisasi, Kin mudah beradaptasi di lingkungan manapun ia berada. Selalu senang mencoba tantangan baru, Kin bersemangat dapat menjadi bagian dari Science Film Festival dan berharap kesempatan ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan sekaligus bermanfaat bagi masa depannya.

Yosefa Maria Ernestin Leyn yang akrab disapa Yora adalah peserta didik kelas 11 di SMA Katolik Frateran Maumere, peminatan MIPA. Yora lahir di Lela, 3 Mei 2008 dan sejak kecil berdomisili di Nita, Maumere, Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur, hingga saat ini bersama kedua orang tua dan dua saudaranya.
 
Yora aktif dalam semua kegiatan di sekolahnya, baik akademik maupun non-akademik. Di sekolahnya, Yora bergabung dalam Deutsch Club atau kelompok bahasa bagi peserta didik yang ingin mempelajari bahasa Jerman secara lebih lanjut. Yora pernah berpartisipasi dalam kegiatan schülercamp: SAMPASSADOR yang diadakan oleh Goethe-Institut di Yogyakarta, pada bulan Juli-Agustus 2024. Selain itu, Yora juga merupakan peraih juara 1 lomba cipta lagu FLS2N Kabupaten Sikka 2024 dan Juara 2 lomba pidato HARKOPNAS Kabupaten Sikka 2024. Menurut Yora, prestasi yang didapatkannya adalah berkat ketekunannya dalam berlatih serta dukungan dari orang tua, guru dan teman-temannya. Yora berharap, dengan menjadi bagian dari Juri Cilik semoga film-film pilihannya dapat dinikmati dan disukai oleh semua peserta Science Film Festival.