© Goethe-Institut Indonesien
Edisi perdana Science Film Festival (SFF) di Indonesia diluncurkan untuk mempromosikan literasi sains kepada pemuda dengan cara menyenangkan, yaitu melalui film. Goethe-Institut Indonesien mengorganisasi SFF dengan Universitas Paramadina, UNESCO dengan kooperasi bersama Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Kedutaan Besar Jerman, Kedutaan Besar Prancis, Bayer Indonesia, dan blitzmegaplex. Di tahun 2010, SFF mengangkat tema “Keanekaragaman Hayati” dan hanya berlangsung di Jakarta. Selama penyelenggaraan tanggal 15-30 November, sebanyak 12.426 pemuda berpartisipasi dalam pemutaran film dan eksperimen sains.
© Goethe-Institut Indonesien
Festival film Jerman pertama di Indonesia, yakni German Cinema, dimulai. Edisi perdana German Cinema menayangkan sepuluh film Jerman baru dan berlangsung mulai 14 hingga 25 Januari di Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya, dan Yogyakarta. Pembukaan German Cinema di Epicentrum XXI, Jakarta, dihadiri sutradara pemenang Oscar Florian Gallenberger. Karya Florian berjudul John Rabe (2009) menjadi film pembuka festival ini.
Pameran "Raden Saleh" yang berlangsung di Galeri Nasional Indonesia pada 3-17 Juni 2012 dikunjungi lebih dari 20.000 orang. Goethe-Institut dan Kedutaan Besar Jerman di Jakarta bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia menghadirkan karya-karya lukisan seniman yang hidup pada pertengahan abad 18 itu.
Karya yang dipamerkan adalah sebagian besar karya Raden Saleh koleksi istana Kepresidenan Jakarta dan Bogor, Galeri Nasional Indonesia dan museum-museum pribadi. Pameran ini diresmikan Wakil Presiden RI Prof. Dr. Boediono dan turut dihadiri sejumlah tokoh seperti Presiden ke-3 RI B.J. Habibie dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo pada 2 Juni.
© Goethe-Institut Indonesien
© Goethe-Institut Indonesien
Menteri Luar Negeri Jerman Dr. Frank-Walter Steinmeier mengunjungi Goethe-Institut Jakarta dan menjadi tamu kehormatan Festival PASCH pada 2 November 2014. Lebih dari 200 siswa dari Sekolah Mitra PASCH berpartisipasi dalam kegiatan ini.
© Goethe-Institut Indonesien
Pameran “Aku Diponegoro: Sang Pangeran dalam Ingatan Bangsa, dari Raden Saleh Hingga Kini” berlangsung di Galeri Nasional Indonesia 6 Februari-8 Maret 2015. Pameran ini merupakan lanjutan dari pameran Raden Saleh yang berlangsung tahun 2012 dan berupaya membangkitkan kisah luar biasa Diponegoro (1785-1855) sebagaimana digambarkan oleh pelukis-pelukis klasik, kontemporer, maupun khalayak umum.
Goethe-Institut Indonesien memprakarsai dan mengoordinasikan pameran historis ini bekerja sama dengan Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kedutaan Besar Jerman di Indonesia, Yayasan Arsari Djojohadikusumo, Erasmus Huis, Galeri Foto Jurnalistik Antara, dan Universitas Paramadina.
© KDIP Viscom
Jerman Fest yang bertemakan “Bersama Menuju Masa Depan” berlangsung atas inisiatif dari Kementerian Luar Negeri Jerman dengan kerja sama antara Goethe-Institut Indonesien, Kedutaan Besar Jerman Jakarta, dan EKONID. Festival ini diadakan selama tiga bulan sejak 5 September di beberapa kota besar Indonesia untuk merayakan persahabatan Jerman-Indonesia yang terjalin lama. Pembukaan Jerman Fest menyajikan pemutaran film bisu mahakarya Fritz Lang berjudul Metropolis yang diiringi oleh Film Orchestra Babelsberg di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
© Gudskul JinPanji 219
Goethe-Institut Jakarta dan ruangrupa menyelenggarakan “Conversation about documenta” di GoetheHaus Jakarta pada 8 Juli 2019 untuk memperkenalkan documenta—pameran seni rupa kontemporer internasional yang berbasis di Kassel, Jerman—kepada publik di Indonesia. Kegiatan ini diadakan dalam rangka ditunjuknya kolektif seni ruangrupa sebagai direktur artistik documenta fifteen yang akan berlangsung pada 18 Juni-25 September 2022. ruangrupa telah mengukir sejarah dengan menjadi kolektif seni pertama yang memimpin satu edisi documenta dan tercatat sebagai satu-satunya direktur artistik dari Asia dalam perhelatan akbar ini.
© Goethe-Institut Indonesien
Dengan fokus kami terhadap transformasi digitalisasi, perpustakaan Goethe-Institut Jakarta telah mengembangkan kartu perpustakaan digital “BibToGo”. Aplikasi yang ramah pengguna ini diluncurkan pada tahun 2019 dan kini telah digunakan di lebih dari 50 Goethe-Institut di seluruh dunia – dan jumlah ini terus meningkat. “BibToGo” juga telah mendapat perhatian di luar lingkup Goethe-Institut dan berhasil meraih penghargaan Zukunftsgestalter in Bibliotheken 2021, sebuah penghargaan untuk inovasi yang menonjol di bidang perpustakaan yang diberikan dalam rangka acara tahunan Pekan Perpustakaan Jerman.
>> Informasi selengkapnya
© Goethe-Institut Indonesien
© Goethe-Institut Indonesien
Presiden Republik Federal Jerman Frank-Walter Steinmeier mengunjungi Indonesia dari 15 hingga 17 Juni dalam rangka kunjungan kenegaraan sehubungan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Jerman-Indonesia. Program kunjungan selama tiga hari itu antara lain mencakup perbincangan seputar Inisiatif PASCH serta kunjungan ke Museum Nasional Jogja, tempat ia mendapat informasi mengenai proyek “Monumen Antroposen” yang didukung oleh Goethe-Institut.