Kisah Kawal Dugong adalah dokumenter pertama dari Indonesia yang mengangkat tentang dugong, khususnya yang berada di Kawasan Konservasi Daerah di Selat Pantar Alor, Nusa Tenggara Timur. Daerah ini kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk 7 spesies rumput laut, 11 famili mangrove, dan 19 famili ikan karang. Selain itu, daerah ini juga merupakan salah satu habitat penting bagi dugong dan menjadi koridor migrasi bagi spesies satwa besar lautan dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik. Sayang, daerah ini tidak bebas dari ancaman—misalnya, pariwisata laut yang tidak bertanggung jawab, tangkapan ikan tanpa sengaja, perikanan yang merugikan, dan buruknya pengelolaan sampah plastik. Ketiadaan sumber daya manusia, khususnya di kalangan generasi muda, kurangnya fasilitas pendidikan, serta ketiadaan rencana serta strategi pengelolaan wilayah kelautan khususnya di Indonesia Timur adalah beberapa hal yang menyebabkan pengelolaan daerah ini tidak efektif. Padahal, jika bicara tentang pelindungan laut dan dugong, Alor sesungguhnya memiliki orang-orang berhati mulia dari berbagai latar belakang dan gender.