"Burung dan Mesin Terbang" adalah film animasi pendek tentang cinta tidak berbalas yang digambarkan dengan unik: seekor burung camar yang kesepian jatuh cinta dengan drone yang dioperasikan manusia. Sebagai mesin dengan kapasitas baterai yang terbatas, drone tak bisa membalas perasaan burung. Film ini sendiri adalah buah ketekunan, diproduksi secara teliti selama lebih dari tiga tahun dan memadukan animasi 2D dan 3D untuk menggambarkan kontras yang tajam antara burung sebagai makhluk hidup dengan drone yang artifisial. Meski tanpa dialog, cerita berjalan berkat kemampuan karya animasi untuk mengungkapkan emosi kompleks manusia melalui tokoh-tokoh nonmanusia. Terinspirasi dari kekaguman sineas terhadap Studio Ghibli dan Pixar, dan kunjungan yang berkesan ke Pixar Animation Studios, "Bird Drone" adalah persembahan personal sekaligus artistik terhadap penceritaan dalam format animasi—mengangkat tema cinta, dampak teknologi terhadap alam, dan interaksi manusia yang autentik.